Langit perlahan berubah menjadi malam tatkala Sonya kembali ke ruang rawat inap. Lampu-lampu kota terlihat temaram dari jendela, dan suasana rumah sakit terasa lebih sepi dibandingkan siang hari. Dia baru saja kembali dari pertemuan singkat dengan Sandra. Meskipun obrolan mereka cukup melegakan, tetap saja ada kelelahan batin yang tak bisa diabaikan. Dia meletakkan tas di kursi, mengganti pakaian dengan baju tidur rumah sakit yang longgar, lalu duduk di ranjang dengan tubuh sedikit tertunduk. Hening menyergap seisi ruangan, hanya suara detak jam dinding yang terdengar pelan, mengiringi kekacauan dalam kepalanya yang belum juga reda sepenuhnya. Dia mengingat tadi ponselnya bergetar, dan Sonya pastikan ada pesan baru di sana. Benar saja, memang ada beberapa pesan baru dari nomor yang t