"Ya, Tuhan, Sonya ... kamu di mana sebenarnya?" Susah payah Zeron bertahan dalam rapat panjang yang menyiksa dan kini, sosok yang menjadi sebab utama dia uring-uringan itu justru menghilang entah ke mana. Tanpa berpikir panjang, Zeron bergerak cepat, melangkah keluar dari ruang kerjanya dengan ekspresi serius dan gelisah. Matanya liar mencari-cari, menelusuri setiap sudut koridor yang biasanya dia lewati dengan santai. Dan, sejauh ini tidak ada tanda-tanda Sonya. "Pak Zeron?" sapa salah satu staf yang kebetulan lewat. Zeron hanya mengangguk sekilas, terlalu sibuk dengan pikirannya untuk sekadar membalas sopan. Dia menyisir sepanjang lorong, membuka satu per satu ruang kecil yang biasanya dibiarkan kosong saat jam kerja, dan tetap saja tidak ada siapa-siapa, dan juga tidak ada Sonya.