“Ck, b******n,” desis Abimanyu sembari berdecak kesal, tangannya reflek mengusap dadanya yang terasa berdebar kencang. Kedatangan Zeron yang muncul tiba-tiba membuat Abimanyu terkejut bukan main. Bahkan, jantungnya serasa ingin melompat keluar dari tempatnya. Napas pria itu terengah, masih belum pulih dari keterkejutan. Apalagi suara Zeron saat muncul begitu nyaring dan penuh tekanan, nyaris memekakkan telinga. “Kau kenapa?” tanya Abimanyu lantang. Dengan mata tajam, Zeron menatap dua pria di hadapannya itu. Sesaat, Zeron menarik napas dalam-dalam, lalu dia embuskan perlahan, seolah sedang menahan amarah yang mendidih di dadanya. Dari gerak-geriknya saja sudah terlihat jelas bahwa dia tengah menahan gejolak emosi besar. “Aku butuh pertanggungjawaban Papa!” seru Zeron meninggi, suarany