“Ck, Zeron mana sih? Lama banget,” gerutu Ziona sambil menatap jam dinding untuk yang kesekian kalinya. Sudah lebih dari lima belas menit sejak Mama Maura mengumumkan bahwa makan malam siap, namun bintang utama dalam acara makan malam itu tak juga muncul. Awalnya Ziona masih bersabar, tapi kini rasa lapar mulai menyerang perutnya yang kosong sejak sore tadi. “Please deh!! Sudah muak banget aku nunggu,” desisnya lirih. Maura yang duduk di ujung meja hanya menghela napas panjang. Tatapannya sedikit heran, terutama karena Sonya pun tak menampakkan batang hidungnya. “Nggak tahu juga, aneh banget. Padahal tadi Mama sudah bilang ke Sonya, jam segini waktunya makan malam,” ujarnya dengan nada kecewa. Jujur saja, Maura benar-benar tidak mengerti. Tak mungkin Sonya lupa begitu saja. Wanita itu