"Bercanda ...." Sonya tersenyum tipis melihat wajah Zeron yang masih merah, seperti baru saja ditampar kenyataan yang tak pernah dia duga. Ada sedikit rasa puas dalam dirinya, tapi juga kasihan. "Putus bukan karena 2M lah, memang sudah seharusnya saja." Sonya berusaha memperbaiki situasi, tapi ucapan sebelumnya telanjur masuk ke hati Zeron. Karena itulah, tidak ada senyuman di wajahnya dan tidak juga komentar sarkastik seperti biasa Yang tersisa hanya wajah datarnya yang seolah tak terpengaruh, padahal jelas sekali tadi ia sempat bereaksi. Dan ya, Sonya baru menyadari satu hal. Dia bercanda di saat yang tidak tepat hingga berakhir melukai harga diri Zeron sebagai lelaki dengan gengsi tinggi. Tanpa menunda lama, setelah makan siang yang mendadak tidak nikmat itu, Zeron segera mengisyarat