“Kamu di atas,” perintah Igor yang kembali melepas bajunya. Lalu merebahkan tubuhnya di sisi Gema. “Males, Om,” rengek Gema. “Please, Sayang. Biasanya suka,” “Berat perut Gema, susah gerak,” “Om bantuin nanti geraknya,” Gema dengan malas beranjak dari rebahnya. Dengan wajah cemberut Gema mulai menindih Igor. “Senyum dong … besok Papa Radhit mau ngomongin serius tentang rencana studi kamu,” bujuk Igor sambil mengayunkan b****g Gema yang berada di atasnya. Gema mulai senyum. “Senyum keenakan atau senyum omongin rencana kamu?” tanya Igor usil. “Dua-duanya,” jawab Gema yang kepalanya sudah mulai mendongak. Napasnya pun mulai tersengal-sengal saat Igor mempercepat gerakannya. “Om,” desah Gema tiba-tiba. Wajahnya mulai meringis. Igor sejenak menghentikan gerakannya. “Idih, jangan ber

