“Yah … nasibmu sedikit berbeda dengan Sarah,” ujar Nayura. Perasaan Gema mulai was-was. Dia memang jarang sekali tidak menghubungi Sarah. Terakhir dia bertemu Sarah saat acara pengajian keluarga dua bulan yang lalu. Itupun dia lihat Sarah baik-baik saja. Di samping dia sendiri sibuk, Sarah juga sibuk. Sarah tidak hanya kuliah, dia juga kini ikut mengurus yayasan pendidikan keluarganya. Hanif juga terlibat di sana. Saling berkirim pesan saja tidak sempat karena kesibukan masing-masing. Nayura menghela napas berat. “Maksudnya, Ma?” tanya Gema hati-hati. “Mamanya Hanif curhat ke Mama dua malam lalu. Dia bilang Hanif masih belum bisa lupain kamu,” Deg. Jantung Gema berdesir mendengar mamanya mulai menyinggung nama Hanif. Pria yang sebelumnya dijodohkan dengan dirinya. “Ih, ada-ada a

