“Igoor. Aku mau pipiiiis,” ujar Gema lunglai. “Tahan,” suruh Igor. Dengan sigap dibopongnya tubuh Gema ke kamar mandi. Gema benar-benar lemas, dia rangkul leher Igor kuat-kuat. “Perih?” tanya Igor lembut. “Sedikit,” jawab Gema sambil meraih tisu dan melap va*nanya dengan lembut. Igor membantunya. Kemudian Igor kembali menggendong tubuh Gema dan membawanya lagi menuju tempat tidur. Tanpa menunggu persetujuan Gema, dia langsung membalikkan tubuh Gema dan menghujamnya dari belakang dengan amat perlahan. “Gema … maaf,” ucap Igor yang benar-benar terisak. Suara lenguhannya diiringi isak tangis penuh rasa sesal. “Aku nggak mau liat kamu sedih lagi, Sayang,” ujarnya mulai melemah. Tak lama, dirasanya sesak di ujung senjatanya. Sambil mencengkram b****g mulus Gema, dia nikmati setiap

