Alex menatap Friska dengan tajam, terkejut dan tak mengerti dengan ucapan wanita itu. "Calon Ayah? Apa maksudnya?" batinnya, Alex mulai merasa gundah. "Apa mungkin Alexa sudah hamil? Atau, Bara diam-diam akan memiliki anak dari wanita lain? Kurang ajar!" Pikiran negatif itu membuat Alex menjadi semakin tidak tenang. Kemudian, Alex mengakhiri rapat. "Rapat selesai dan semuanya bubar, kecuali Friska dan Bara." Sehingga akhirnya semua orang pergi, meninggalkan ruang rapat dengan tiga orang, yaitu direktur perusahaan, CEO dan sekretaris CEO itu. "Friska, tolong jelaskan apa maksudmu tadi? Kenapa kamu mengatakan, Bara adalah calon ayah?" tanya Alex penasaran. "Kamu jangan asal bicara, Friska! Kita sedang rapat, tapi kamu malah berbicara seperti itu!" timpal Bara, tampak gugup. "Saya tidak