Sarah tertawa canggung melihat reaksi Rayden. Ia pun langsung menyikut lengan suaminya itu. “A … maaf, Ray. Ayahmu ini suka anak-anak, jadi ingin segera punya cucu. Tapi tidak perlu memikirkannya, pernikahanmu dan Ruby kan baru beberapa bulan. Kalian pasti ingin menikmati masa pacaran setelah menikah dulu, kan?” ujar Sarah kemudian berbisik pada suaminya. “Yah, jangan tanyakan itu dulu.” Krisna tertawa canggung sambil menggaruk belakang kepalanya. “Ma- maaf, menantu, ayah mertuamu ini memang tidak pandai bicara dan membuka pembicaraan,” ucapnya yang berkata jujur. Rayden hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Ia pun bingung harus menimpali seperti apa. “Oh, ya, terima kasih oleh-olehmu, ya, Ray. Ruby bilang kau yang memilihkan semua oleh-oleh itu. Terima kasih, banyak. Padahal tidak p