Entah kenapa Rayden penasaran. Bukan karena ia penasaran ingin mendengar suara Airin, melainkan penasaran apa yang ingin Airin bicarakan. Meski Ruby sudah memberitahunya, tetap saja ia ingin mendengarnya secara langsung. Namun, ia tak ingin Ruby mendengar saat ia bicara dengan Airin. Rayden melirik ponselnya saat kembali berdering lalu melirik pintu kamar mandi yang masih tertutup. Rasanya tangannya begitu gatal ingin mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan. Tapi, ia tak mau Ruby salah paham yang pada akhirnya membuatnya mengurungkan niat. Tak lama kemudian Ruby keluar dari kamar mandi. Ia berjalan ke arah ranjang lalu duduk di kursi di sisi ranjang. “Apa kau ingin sesuatu untuk makan siang?” tanya Ruby jikalau Rayden tak mau makan makanan rumah sakit. “Kau mau keluar?” Ruby me