50. Terlalu Licik dan Jahat

1619 Kata

Entah kenapa Rayden penasaran. Bukan karena ia penasaran ingin mendengar suara Airin, melainkan penasaran apa yang ingin Airin bicarakan. Meski Ruby sudah memberitahunya, tetap saja ia ingin mendengarnya secara langsung. Namun, ia tak ingin Ruby mendengar saat ia bicara dengan Airin. Rayden melirik ponselnya saat kembali berdering lalu melirik pintu kamar mandi yang masih tertutup. Rasanya tangannya begitu gatal ingin mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan. Tapi, ia tak mau Ruby salah paham yang pada akhirnya membuatnya mengurungkan niat. Tak lama kemudian Ruby keluar dari kamar mandi. Ia berjalan ke arah ranjang lalu duduk di kursi di sisi ranjang. “Apa kau ingin sesuatu untuk makan siang?” tanya Ruby jikalau Rayden tak mau makan makanan rumah sakit. “Kau mau keluar?” Ruby me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN