“Halo.” Ruby melebarkan mata mendengar suara yang sudah ia hapal. Bagaimana tidak? Ia mendengar suara ibunya. “Halo, Ray, ini aku, ibunya Ruby. Sebelumnya aku minta maaf karena tiba-tiba menghubungimu.” Ruby hanya diam, ia masih terkejut. Selain itu, ia pikir pasti ada sesuatu yang penting sampai-sampai ibunya menghubungi Rayden. “Halo? Rayden? Kau masih di sana?” Tepat di saat itu Rayden kembali dengan membawa segelas air putih untuk Ruby. Ruby pun memberi isyarat pada suaminya itu agar segera mendekat. Sebelah alis Rayden tampak meninggi. Dan saat telah berdiri di sisi ranjang, ia segera menerima ponsel yang Ruby berikan. “Itu ibu,” ucap Ruby dengan suara pelan tak ingin ibunya tahu bahwa dirinya lah yang sebelumnya mengangkat panggilan. Dahi Rayden sedikit berkerut lalu m