“Tunggu, apa maksudmu tadi?” Ruby bertanya setelah berhasil menahan langkah Rayden. Ia segera berlari mengikuti suamiya itu memintanya memberi penjelasan. “Kau tidak tuli,” ucap Rayden dan berniat melanjutkan langkahnya. Gengsinya kembali muncul membuatnya tak memberi penjelasan apapun. Ruby kembali menahan Rayden dengan merangkul tangannya. “Maksudku, mulai hari ini kita akan satu kamar?” Ia kembali bertanya untuk memastikan. Ia memang tidak tuli, tapi ia tak ingin salah paham. Bisa saja Rayden memintanya tidur di kamarnya hanya untuk malam ini. Ruby terus menahan tangan Rayden, memeluk tangan kokoh suaminya itu dan menatapnya menuntut penjelasan. Ia tak mau kecewa lagi jika harapannya kembali terpatahkan. Rayden menelan ludah kasar. Lidahnya terasa kelu membuatnya membuka dan men