Sambil tertawa Ruby kembali memijat tengkuk Rayden. Ia tak bisa menahan tawanya melihat Rayden kembali menyemburkan minumannya. “Apa menurutmu ini sangat lucu?” kata Rayden dengan tatapan tajam setelah batuknya terhenti. Ia tak percaya Ruby justru menertawakannya saat ia tersedak. Apa istrinya itu tak tahu bahwa tersedak bisa menyebabkan seseorang mati? Atau, apa istrinya itu sengaja agar bisa menertawakannya? Ruby berusaha menahan tawanya dan mengatakan, “Maaf, maaf. Habisnya, kau selalu tersedak saat aku membicarakan soal kehamilan. Apa kau sangat takut aku hamil?” Rayden mendengus dan membuang muka. Bukan ia takut, hanya saja, rasanya ia belum siap membicarakan seol calon anak. Tiba-tiba Ruby mengalungkan tangannya di leher Rayden. Ia membungkuk dan berbisik di telinga suaminya itu