34. Dihajar Ipar

1646 Kata

“Yum … enak sekali …. Rasanya aku ingin terus memakannya.” Ruby tak berhenti memuji soto Betawi yang Rayden belikan untuknya. Menurutnya, itu sangat lezat. Rayden mendengus, menurutnya Ruby terlalu berlebihan. “Kau tahu apa yang membuatnya sangat enak? Karena kau menyuapiku.” Tubuh Rayden mematung sejenak saat ia memasukkan cup bekas soto Betawi Ruby ke kantong plastik untuk ia buang nantinya. Ia merinding mendengar dirinya telah menyuapi Ruby, tapi seperti itu lah kenyataannya. Kruk …. Suara perut keroncongan terdengar diikuti wajah Rayden gan memerah hingga telinga. Ia harap Ruby tak mendengar suara perutnya. Sejak semalam perutnya belum terisi apapun. “Eh? Kau … lapar? Perutmu–” “Kau salah dengar,” ucap Rayden yang berusaha menutupi rasa malunya. Akan tetapi, ia tak bisa menu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN