Melody menatap Kavi yang masih mengungkung dirinya. Ciuman manis tadi berhasil membuat perasaan Melody campur aduk. Ia berdebar, ia malu, tetapi ia juga sangat bahagia. Ia merasakan tangan Kavi membelai pelan kening lalu pelipis dan pipinya. Ia menahan napas tatkala ujung jari Kavi menyentuh bibirnya. Perlahan, ia memiringkan wajah untuk mencium jari-jari Kavi. Dan Melody mendapati senyuman yang lebih lebar di wajah Kavi. Semuanya terasa aneh, bagaimana ia bisa langsung berciuman dan tunduk pada Kavi? Hatinya masih meragukan apa yang ia rasakan pada Kavi, tetapi ia juga menginginkan Kavi. Barangkali ini cinta. Barangkali ia jatuh cinta untuk kedua kalinya pada Kavi. "Aku tahu, kamu nggak akan pernah berubah meskipun kamu nggak inget sama aku," kata Kavi. Ia melepaskan wajah Melody perlah