Keesokan harinya, Kavi merasa sedikit tak nyaman dengan Dewi. Namun, ia bersikap biasa saja karena ia tak ingin Dika bertanya-tanya. Bersyukur, Dewi kelihatan seperti Dewi yang sebelumnya. Dewi bahkan terus menghindari tatapannya. Yah, tampaknya keberuntungan menyertai Kavi sebab semalam ibu Dewi mengirim pesan bahwa ibunya membutuhkan banyak uang untuk pengobatan ayah Dewi. Tentu saja, Dewi tak ingin kehilangan ladang uangnya. "Saya ingin minta maaf, Mas," ujar Dewi ketika Dika sedang mencuci tangannya di wastafel dapur. Dika lalu terlihat berlari ke ruang tengah untuk bermain. "Kamu udah sadar dan janji nggak akan mengulangi apa yang terjadi semalam?" tanya Kavi dengan tatapan tajam. Dewi mengangguk. "Tolong, jangan pecat saya. Saya khilaf tadi malam, Mas." "Kalau istri saya tinggal