Bab 96. Penyesalan Anggun

1500 Kata

Kavi membaringkan ibunya di atas tempat tidur. Karena ibunya begitu pucat dan masih tak mau bangun setelah ia mengoleskan minyak kayu putih di kaki dan tangannya, Kavi pun menelepon dokter Seno yang tak lama langsung datang ke rumah itu. Kavi membuang napas panjang melihat ibunya perlahan membuka mata. Ia merasa begitu kacau karena tujuannya ke sini justru terusik oleh pertengkaran ayah dan ibunya. Kavi lelah, ia sangat ingin pertengkaran itu menjadi yang terakhir kalinya. Namun, melihat ibunya yang sangat mencintai Andi, Kavi menjadi tidak yakin. "Kavi," panggil Anggun dan Kavi pun mengangguk. Kavi beringsut untuk mendekati ibunya. "Tekanan darah Mama naik lagi, Mama bisa kena stroke lama-lama kalau mikirin pria b***t itu!" ujar Kavi dengan nada tajam. Ia mengulangi apa yang diucapkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN