Bobby membawakan bunga untuknya, Bimby menerima dengan senyum lebar. Dia akan keluar dari rumah sakit sekarang. Teman-temannya juga datang, menambah keramaian yang tak terkendali. Siapa yang mengabari mereka? Bimby melirik Bobby yang hanya angkat bahu, pasti dia yang mengundang empat pengacau itu. Ada syukur terselip setiap kali menatap sang psikiater, entah karena rasa terima kasih atau justru perihal paling rahasia dari sebuah rasa. “Kami kapan dapat bunga dari dokter yang super cute ini?” Alena menggoda Bobby yang hanya tertawa, memamerkan lesung pipi yang semakin menambah nilai ketampanan dalam dirinya. “Kalian mati dulu, ntar pasti dikirimin bunga. Iya enggak, Ahjussi?” seloroh Bimby pada keempat temannya yang langsung berhuh panjang, dia hanya tertawa lepas. Ibunya memukul pundak