Jofan membentur-benturkan kepala bagian belakangnya pada pohon yang disandari, kedua tangan terlipat di atas tubuh. Kaki panjang itu tersilang, bergerak-gerak tak teratur. Sementara mata tertutup rapat. Rasa kesal masih membuat dirinya malas untuk masuk rumah, tak ingin melampiaskan pada siapa pun. ‘Aish, kenapa Pengacau itu selalu ikut campur? Apa dia tak tahu jika Mierna bukan manusia? Bagaimana kalau hal buruk terjadi padanya?’ batin Jofan mulai panik sendiri, dia hanya sedang mengkhawatirkan sang istri. Namun, Bimby malah dengan penuh percaya diri melompat ke dalam lingkar bahaya. Ayahnya benar, dia hanya sedang menenggelamkan sang istri pada kubangan tak aman. Apa kali ini ia akan sanggup melindungi orang terdekat dari serangan musuh? ‘Roland, kamu melihatku? Maaf, aku justru seda