Chapter 32. Cemburu Tanda Cinta?

1829 Kata

Bagas mondar mandir di ruang tunggu IGD. Ia gelisah menunggu kabar dari dokter jaga yang tengah memeriksa Sesil. Saat Sesil pingsan, dirinya dan ayahnya langsung membawa Sesil ke rumah sakit terdekat. Aris yang menyopir, karena ayahnya tidak membolehkannya menyetir. Alasan ayahnya agar dirinya fokus menjaga Sesil di jok penumpang. Bagas memindai jam di dinding. Dua puluh menit telah berlalu. Namun dokter IGD belum juga keluar dari ruangan. Entah apa yang diperiksa oleh dokter IGD tersebut, karena sudah begitu lama tapi belum juga ada hasilnya. "Kamu duduk saja dulu, Gas. Ayah pusing melihatmu hilir mudik begini. Kecemasanmu tidak membuat Sesil cepat siuman." Pak Jaya mengomeli putranya. Namun dibalik omelannya Pak Jaya bahagia. Sikap Bagas ini menunjukkan bahwa putranya sudah mulai ada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN