Chapter 46. Bahagianya Disayang Ibu.

1636 Kata

Sudah lima belas menit mereka berkendara. Namun tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Bagas. Bibirnya membentuk garis lurus dengan kening berkerut. Bagas jelas terlihat sedang kesal. Oleh karenanya Lara juga ikut menahan diri. Ia tidak bersuara sepatah kata pun. "Apa rencanamu nanti setelah melahirkan?" Tiba-tiba saja Bagas memecah keheningan di dalam mobil. "Menyelesaikan skripsi saya," sahut Lara singkat. "Terus?" kejar Bagas lagi. "Bekerja untuk membantu perekonomian keluarga." Lagi-lagi Lara menjawab singkat. "Setelahnya menikah dengan Priya, laki-laki yang merayumu pada saat video call di kampus atau siapa pun yang penting kaya raya bukan?" cibir Bagas sinis. Lara melirik Bagas yang tengah menyetir. Mencoba menduga-duga apa maksud dari kalimat ambigunya. Merasa dip

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN