Chapter 45. Permufakatan Jahat.

1609 Kata

"Iya, bestie. Tapi tenang aja. Setelah aku melahirkan, aku akan kembali menggapai cita-cita seperti tujuanku dulu. Kalian bantuin aku ya?" Kadung ketahuan, Lara melanjutkan sandiwara Bagas. "Walau sebenarnya sayang karena kamu tinggal menyusun skripsi, tapi termaafkan deh, Ra. Suamimu begini." Siska dan Wanda mengacungkan jempolnya. Lara tersenyum. Seperti inilah sahabat-sahabatnya. Selalu berpikiran positif dan tidak menghakimi. Di tengah video call, sebuah wajah jenaka muncul. Putra, kakak tingkatnya yang gokil. "Oi, Dekku? Mengapa kau menghilang dari kampus biru ini? Abang jadi tidak bersemangat ke kampus karena ketiadaanmu." Lara terbahak melihat gaya deklamasi konyol Putra. Memang segila inilah kakak tingkatnya. Tingkah jenakanya sudah terkenal di seantero kampus. "Sabar ya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN