Lara keluar dari balik punggung Bagas. Saat ini dirinya adalah Sesilia Hadinata, putri dokter Shinta dan insinyur Hardi Hadinata. Bukan Asmaulara Maulida, anak seorang ART dan supir. Ia akan membela diri sesuai dengan kapasitasnya. Orang seperti Agni harus ditegasi agar sadar diri. "Mbak Agni menyebut saya apa tadi? Perempuan gatal? Perempuan gatal dari mana? Lha wong saya gatalnya dengan suami sendiri." Lara berdiri di hadapan Agni. Menatap tajam Agni tepat di matanya, agar poin-poin kalimat yang ia tekankan masuk ke kepala Agni. "Mbak bilang saya tidak ada malunya sama sekali. Lha saya melakukannya dengan suami sah saya sendiri. Jadi ngapain saya malu? Benar tidak? Yang seharusnya malu itu, Mbak Agni. Ngapain Mbak pagi-pagi buta menemui suami orang?" Lara mendekatkan wajahnya pada A