56. Balada Calon Ayah

2231 Kata

Krek! Aku menutup pintu kamar dengan sebelah kaki, karena saat ini kedua tanganku sedang membawa nampan yang di atasnya ada semangkuk bubur dan air putih hangat. Mas Adim sedang sakit, jadi hari ini kami tidak berangkat kantor. Sejak tadi malam, Mas Adim demam hebat. Dia muntah-muntah, suhu badan panas, juga sempat menggigil kedinginan. Tidak sampai situ, tadi pagi waktu bangun tidur, Mas Adim kembali muntah, malah lebih parah dari yang semalam. Aku meletakkan nampan di atas nakas, lalu duduk di sisi tempat tidur dan mulai membangunkan Mas Adim. “Mas Adim, bangun yuk? Sarapan dulu.” Tidak ada sahutan, yang ada hanyalah dengkuran halus, menandakan kalau si empunya masih tertidur lelap. Kusentuh dahi dan lehernya, ternyata suhunya sudah turun dari pada yang semalam. “Mas...” aku m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN