“Buna... Buna!”
Aku terbangun ketika kurasakan tangan Dila memukul pelan daguku. Aku yang baru saja mulai terlelap akhirnya kembali terjaga.
Saat ini, aku, Mas Adim, juga Dila, sedang berada di pesawat menuju Bali untuk liburan. Sejak Dila lahir, kami bertiga belum pernah sekali pun pergi liburan karena sebelum ini selalu ada saja halangan, seperti kerjaan yang menggunung, Dila sakit, atau yang lainnya.
Awalnya kami menjadwalkan untuk liburan ke Singapura, tapi karena kebetulan Mas Adim ada kerjaan di Bali sehari, akhirnya kami memutuskan untuk sekalian liburan di sana. Orang mendengar kata ‘liburan ke Bali’ mungkin sudah sangat membosankan, Bali lagi, Bali lagi. Tapi percayalah, aku sama sekali belum pernah ke sana. Huhu!
“Kenapa sayang?” tanyaku sambil menciumi pipi Dila yang te
