“Mobil itu! Mobil Nadia. Ikuti mobil itu, Ri!” perintah Angga cepat. Mereka masuk mobil buru-buru, membuat Dika yang menunggu di kursi belakang sedikit heran. Tanpa banyak kata Ari memacu gas, tidak mau kehilangan mobil hitam milik Nadia. Rupanya Batara juga melihat kemunculan Nadia. Dia pun bergegas masuk mobil dan mengekor mobil Ari. Kejar-kejaran pun terjadi. Nadia sungguh pengemudi yang baik. Dia seolah menguji kemampuan mengemudi Ari dan Batara. Beberapa kali Ari hampir kehilangan dirinya. “Sial! Gila banget sih ni cewek! Datang dari kematian dirasuki arwah Ayrton Senna kali ya? Ngebut tapi lihai banget berkelit!” Dika yang terombang-ambing di kursi belakang berpegangan kuat pada pegangan di atas jendela. “Mau ke mana, sih, dia? Ngebut kayak gini nggak mungkin, deh