NAWANG 36

1227 Kata

Bayi delapan bulan itu menangis tanpa henti. Tubuhnya bergerak tak tentu arah, kepalanya mencari ke segala arah. Gelisah. Bayi itu gelisah karena berada di tangan yang tidak dia kenal dan juga di tempat yang asing.   Wanita tua itu sudah kehilangan tenaganya karena gerakan si bayi. Ditemani seorang pelayan yang lebih muda, dia berusah mendiamkan bayi itu dengan menimangnya mengelilingi rumah. Kadang, ketika lelah dan kehabisan suara, bayi itu terdiam. Hanya mengeluarkan dengungan lirih dengan kepalanya yang terkulai lemah. Bibirnya kering, tapi dia tidak mau meneguk cairan yang disodorkan padanya.   “Kalau nggak nyusu dia bakalan dehidrasi. Di coba lagu, Nduk.” Si Mbok memandang khawatir pada bayi montok yang kini bergumam pelan mengikuti arah ayunan wanita yang dipanggil Nduk.   “Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN