NAWANG 8

1088 Kata

Kamar utama itu porak poranda. Nyonya menarik lepas seprai dan menyerakkan isi meja riasnya. Rencananya kacau balau. Buyar.   “Tua bangka keparaat! Setelah aku berikan semua yang dia minta dan ini yang dia kasih sama aku? Dasar berengsekk!!!” Dilemparkannya lagi botol parfumnya ke cermin meja rias. Retak. Aroma parfum menguar di udara. Nyonya terduduk di karpet tebalnya dan terengah menahan amarah yang belum sepenuhnya terluapkan.   “Setahun aku menahan diri dan berkorban, seharusnya aku keluar sebagai PEMENANG!!” Nyonya menyuarakan ketidaksukaannya. Dia tidak mengira inilah akhir hidupnya sebagai istri Prawiro.   “Apa yang terjadi? Rasanya tua bangka itu bilang akan memberikan hartanya apabila aku melayaninya dengan baik. Apa yang terjadi? Pasti ada yang terjadi. Pengacara itu ….

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN