Nadia menghadang jalan Angga dan tersenyum padanya. Dia menunjukkan foto pada ponselnya. Memberi waktu pada Angga untuk mencerna apa yang bisa dilihatnya pada foto itu. Angga mengerutkan kening. Matanya memicing. Dia mengenal wajah perempuan dalam foto itu. Perempuan terkapar dengan perut buncit. "Kienar?" desisnya. Baru saja dia akan mengambilpnsel milik Nadia, perempuancantik dan licik itu langsung menjauhkannya dari Angga. "Hei! Aku belum selesai melihat!" protes Angga. "Tapi sudah cukup untuk mengetahui siapa perempuan dalam foto itu, kan? Seharusnya kamu mengenalku dengan baik, mantan suami. Aku tidak suka menggertak," ujarnya dingin. "Sialan kamu, Nadia! Kamu apakan Kienar?" teriaknya cukup keras. Mengagetkan pejalan kaki yang lewat. "Aku? Aku enggak ngapa-ngapain. Nyentuh d