Karma

1071 Kata

Rasa lelah tidak terasa ketika dia berjalan menuju apartemen Nadia. Langkahnya besar-besar dan tangannya mengepal di kedua sisi. Dadanya bergerak naik turun, tanda dia berusaha menguasai diri agar tidak meledak dan menimbulkan kekacauan. Berdiri di depan pintu aparteman Nadia membuat kemarahannya yang sedari tadi ditahan kembali menggelegak. Angga menggedor pintu apartemen Nadia berulang kali. Kesabarannya tidak bisa diredam lagi. Perempuan jahat ini harus menanggung akibat dari perbuatan buruknya. "Well, Angga ..., ada angin apa kamu pulang ke rumah, Sayang? Masuklah. Kamu masih ingat tempat-tempat di rumah ini, kan? Ini masih rumahmu juga, Sayang. Anggap saja selalu begitu." "Hentikan, Nadia. Kamu membuat aku muak! Sudah tidak perlu berpura-pura lagi!" Angga menekan tubuh Nadia dan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN