Angga menyandarkan tubuh lelahnya di kursi samping tempat tidur Kienar. Dipandanginya perempuan yang masih memejamkan matanya itu. Napasnya sudah teratur dan pipinya sudah kembali memerah. Melihat dia selamat dan bernapas membuat Angga lupa pada rasa penatnya setelah mondar mandir beberapa hari ini dari Jakarta menuju desa kecil di Jawa Tengah. Perjalanan berat. Perjuangan berat. Setelah berbagai macam cobaan dan kejadian yang mereka alami beberapa tahun ini, disinilah mereka berada. Dalam satu ruangan serba putih dengan bau karbol yang mendominasi. Kienar terbaring, Angga duduk memandanginya. Sinar matahari yang lembut menembus tirai. Debu-debu halus bersuka cita mengelilinginya. Kelopak mata Kienar bergerak, Angga melihatnya. Dimajukannya kursi yang dia duduki dan segera menggeng