“Wang … kamu marah sama kita? Cemburu sama aku?” Lisa mensejajari langkah Nawang yang bergegas ke kelas berikutnya. Kebetulan kelasnya berada di gedung lain dan waktunya terbatas sehingga dia harus terburu-buru.
“Aku buru-buru, Lis. Kalau terlambat bisa nggak dibolehin masuk.” Nawang terlihat enggan untuk menjawab pertanyaan Lisa dan memilih berjalan cepat untuk menghindarinya.
“Sudah kubilang sejak awal kamu nggak bisa cemburu sama aku, Wang.” Lisa meraih tangan Nawang dan menghentikan langkahnya. “Aku dan Aidan sudah bersahabat sejak kecil.”
“Aku nggak cemburu. Sudah, ya aku buru-buru. Kamu nggak ikut kuliah ini, kan?” Dilepaskannya perlahan pegangan Lisa pada tangannya. Dengan senyum dipaksakan, Nawang menjauhi sahabatnya. Entahlah, rasanya Nawang enggan menyebut Lisa sahaba
