Penolakan

1259 Kata

“Kamu anak lelaki kecil itu?” tanya Kienar tak percaya setelah Bumi selesai bercerita. Ingatannya melayang kembali pada bocah lelaki kecil yang dia sembunyikan di gudang.   Bumi mengangguk. “Aku baru menyadarinya ketika menemani kamu ke panti.”   “Pantesan kamu kayak hapal sama suasana panti. Dan ... kamu pasti teringat tempat kamu disekap, ya? Makanya melihat terus ke arah hutan.”   Bumi mengangguk lagi. “Maaf, aku nggak bilang dari awal. Aku takut kamu menganggapku si ingkar lalu menjauhiku.”   Kienar tergelak. Tawa pertama yang Bumi dengar hari ini. “Kita masih kecil sekali waktu itu. Ingkar dan kesalahan adalah hal yang lumrah. Seharusnya kamu bilang dari awal, Bumi. Jadi kita bisa memberi tahu Bu Septi. Dia pasti masih ingat sama kamu.”   “Nanti kita ke sana lagi untuk memin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN