Setelah lebih dari sepuluh hari menjalani istirahat full di rumah, Arkan pun kembali disibukkan dengan aktifitasnya. Airin dia biarkan tetap berada di apartemennya dan melarangnya keluar seorang diri. “Saya pergi, bila mau keluar katakan saja biar nanti Prasetyo yang akan mengantarkan kamu,” ucap Arkan saat Airin mengantarnya ke pintu. Perempuan itu mengangguk. Lagi pula dia mau ke mana, di sini dia tidak memiliki teman dan hanya ada Sandra saja. Sandra sudah menghubunginya beberapa hari lalu dan mereka akan bertemu dalam waktu dekat ini, karena temannya itu sedang berada di luar kota semenjak dia tiba di sini. “Nanti Sandra akan datang ke sini,” katanya. “Oke.” Arkan meraih kepala istrinya dan mengecup keningnya lembut. “I love you, istriku,” ucapnya sembari mengangkat dagu Airi

