Bara menggedor pintu di depannya dengan sangat keras, sehingga menimbulkan suara bising di lantai tersebut. Jam masih menunjukkan pukul enam pagi dan dia sudah berada di unit apartemen orang lain dan membuat kebisingan. Pintu di depannya terbuka. “Siapa sih?!” tanya perempuan yang baru saja membuka pintunya dengan raut kesal. “Sandra.” “Mau apa lo, datang-datang ke tempat orang di pagi buta begini?!” hardik Sandra pada pria di depannya. Jelas dia tahu kalau Bara dan Airin sudah putus. Lantas mau apa pria itu ke mari. “Airin ada?” tanya Bara. Kepalanya mencari-cari ke dalam ruangan dan tidak menemukan apa pun. “Gak ada! Kalian kan sudah putus kenapa lo masih nyariin dia?!” balas Sandra dengan bertanya balik pada pria itu. “Gue mau ketemu Airin, bisa?” tanya Bara merengek. “Ga