Bab 108. Yola Cantik

1555 Kata

Dokter datang untuk memeriksa Cia, tepat ketika Desti dan Joko tiba di rumah sakit. Mereka sangat cemas ketika mendengar rintihan Cia dari dalam ruangan, tetapi kabarnya bayi itu belum akan segera lahir. "Sabar, ya, Bu. Masih bukaan empat. Tapi, kemungkinan sebentar lagi. Jadi, kita tunggu saja," kata dokter menjelaskan pada Cia. Cia mengangguk pasrah. Ia mencoba setegar mungkin dan tak menangis meskipun biasanya jika ia sakit sedikit ia akan rewel. Ia membayangkan bayi kecilnya yang cantik akan segera lahir. Itu memberinya kekuatan tersendiri. "Cia, kuat ya, Sayang," kata Desti yang kini menyambangi Cia di ruangannya. "Ya," tukas Cia. Ia menyandarkan kepalanya di perut Soni sementara ia duduk di atas birth ball dan mengatur napas setiap kali kontraksinya datang. Soni yang terlihat se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN