Cia terengah di dekapan Soni. Ia tak pernah membayangkan akan bercinta lagi dengan Soni seperti ini. Namun, beberapa menit berlalu dengan penuh gairah dan sangat panas. Mungkin itu adalah reuni yang terbaik. Ia sangat merindukan Soni. Dan ia begitu puas dengan permainan pagi mereka. "Om, kaki Om nggak sakit lagi?" tanya Cia yang baru ingat bahwa sang suami baru saja cidera pasca kecelakaan. "Ehm, sekarang sakit. Tadi nggak," kata Soni terkekeh. Sama seperti Cia, ia sangat lega bisa mengalami pelepasan di pagi ini. Cia belum seratus persen memaafkannya, tetapi telah memberikan lampu hijau padanya. Tentu saja ia tak ingin membuang kesempatan emas itu untuk memuaskan Cia di atas ranjang. "Ih! Gimana kalau makin parah?" Cia berusaha duduk, tetapi Soni kembali menariknya ke dekapan. "Kaki a