"Ceritanya kita mau buat kejutan untukmu. Tapi kamu terlanjur datang, padahal persiapannya sudah hampir selesai." Lana menoleh ke arah Mamah Sarah, wanita itu tersenyum lembut ke arahnya. Tapi penjelasan Mamah Sarah tidak kunjung membuat kekesalan dalam hatinya berkurang. "Dika sedang pergi ke suatu tempat, kamu bisa tunggu disini. Anggap saja tidak tau semua kejutan ini." Putri ikut menimpali dengan senyum jahil. Apalah Lana senang dengan semua kejutan yang sudah dipersiapkan Dika dan keluarganya? Tentu tidak. Lana justru merasa kesal sendiri, apalagi setelah mengetahui Dika tidak ada di rumah dan pergi entah kemana. Lelaki itu seperti tengah bermain petak umpet. "Aku iri," Suara Sarah membuat Lana menoleh. "Semuanya berjalan baik, meski sempat terjadi beberapa kendala. Dibuatka