Lelah mengetuk pintu, Keanu pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang keluarga. Dia menyalakan televisi untuk mengusir rasa bosan. Keanu akan memberikan istrinya itu waktu untuk menenangkan diri. Sementara di dalam kamar, Sisil menangis sambil memeluk bantal. "Kenapa Keanu masih saja mengingat Sarah? Apa dia masih mencintainya? Bukankah dia tahu kalau Sarah telah menyakitinya begitu dalam? Kenapa Keanu tidak membencinya?" batin Sisil bertanya-tanya. Ingin sejenak menghilangkan penat, Sisil pun bangkit perlahan dari tempat tidur. Menyambar tas dan ponselnya lalu keluar untuk mencari udara segar. Dinginnya malam menusuk tulang. Namun, itu tak menyurutkan niat Sisil untuk mencari ketenangan hati di pulau kecil ini. Ia duduk di atas pasir, memeluk lututnya, membiarkan air matanya jat