Bab 75

1083 Kata

Putra duduk di ruang kerjanya dengan wajah serius. Sejak pagi, pikirannya terus dihantui oleh kejadian semalam. Siapa wanita yang tidur dengannya? Kenapa ia tak bisa mengingatnya? Ia menyesap kopi hitamnya dengan gelisah, lalu menatap layar laptopnya yang menampilkan rekaman CCTV dari hotel. Namun, sayangnya, kamera di lorong tempat kamarnya mati pada malam kejadian. Itu membuatnya semakin frustrasi. Ia tak ingin sembarangan meninggalkan jejak tanpa bertanggung jawab. Jika memang ia telah bersama seorang wanita, ia ingin tahu siapa dia. Setidaknya, ia bisa memberikan kompensasi—meskipun menikah bukanlah pilihannya. Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu ruangannya. Tok tok tok! "Masuk," ucapnya tegas. Seorang pria berpakaian hitam, salah satu anak buah kepercayaannya, masuk deng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN