“Suka?” Mirza mendengus mendengarnya. “Mana mungkin gue suka sama dia. Gue kan udah bilang kalo gue Cuma penasaran aja sama alasan kenapa dia keluar dari perusahaan. Apa ada yang kurang dari semua fasilitas yang gue tawarin sama dia. Gitu aja.” “Iyakah? Cuma itu? Atau itu Cuma alasan loe doang?” tanya Rayyan yang dijawab Mirza dengan mengangkat sebelah alisnya. Rayyan hanya memajukan bibir bawahnya dan menganggukkan kepala. “Ya kali aja loe termasuk tipe cowok yang ‘kalo udah kehilangan, baru ngerasa orang itu berarti’.” Lanjut Rayyan yang kembali dijawab gelengan Mirza. “Atau loe tipe cowok yang lain di mulut lain di hati?” lanjutnya yang membuat Mirza terkekeh. “Jadi loe Cuma mau tahu aja kenapa Halwa keluar dari sini, itu doang? Gak ada yang lain?” tanya Rayyan lagi yang dijawab anggu