Felisa duduk di sebuah kursi di dekat tempat tidur yang di gunakan oleh Rubin untuk masa penyembuhan, belum ada tanda-tanda lelaki itu akan membuka mata terlebih yang sempat membuat Felisa tambah khawatir adalah saat Dokter mengatakan detak jantung Rubin yang melambat. “Dia pasti akan segera bangun, seorang Rubin tidak akan mati begitu saja.” ucap Daya, Felisa menoleh melihat adik Rubin masuk ke dalam ruangan tersebut, “dia bertahan dengan baik kali untuk melawan Jason.” imbuh Daya sembari melihat wajah Rubin yang memiliki lebam di mana-mana. “Dia memang bertahan hingga nyaris membuat nyawanya juga melayang.” jawab Felisa dengan lirih, Daya mengulurkan kotak makanan untuk Felisa. “Makanlah, kau pasti belum makan sesuatu, jadi aku datang membawakan ini untukmu.” katanya, Felisa menerima