"Aku bisa masuk sendiri kalau ke mobil doang. Gak perlu digendong." Sinola bersungut-sungut kesal kala Benjamin meletakan dirinya ke dalam mobil. "lya. Tapi, saya khawatir kamu kabur." Benjamin segera menutup pintu penumpang dan bergegas ke arah pintu kemudi. "Kalau kamu bukan Ben, aku pasti udah teriak minta tolong pas di gendong tadi," ketusnya lagi. "Bagus. Cuma aku yang boleh gendong kamu kayak gitu." "Ish, mulai deh posesif. " "Emang kamu gak? Buktinya tadi ngusir cewe bar," ledek balik Benjamin seraya tersenyum miring. Mendengar serangan balik prianya, Sinola mendadak tak bisa menjawab. Tak dapat di pungkiri, hatinya memang terbakar api cemburu hebat melihat banyak wanita menghinggapi Benjamin malam ini. "Ekhem. Btw, mau kemana kita?" "Hahaha. Ngalihin topik, ya?" "Ish a

