Ngaku Kamu!

1173 Kata

"Astaga, Nola," cetus Benjamin seraya melerai pertautan belah ranum. "Kenapa?" GREB! Dengan sigap, Benjamin menggendong tubuh mungil wanitanya untuk kemudian di dudukan di atas meja kerja. "Ini masih ranah profesional, Sayang." "I know, but ... don't care!" timpal Sinola enteng sembari mengalungkan kedua tangan di leher Benjamin. "Hmm. Berarti kamu harus di hukum karena gak profesional." "Nih. Aku siap di hukum." Sinola menutup kedua mata, memajukan bibir berharap untuk mendapatkan hukuman berupa ciuman dari prianya. Hahaha, cute. Benjamin membatin gemas sejenak sebelum akhirnya mencubut hidung Sinola. "Awww!" "Bukan hukuman yang ini." "Kamu mah gitu! Lama-lama idung aku copot di cubit terus." "Abis kamu gemesin. Maafın, ya. Saya tetep mau kita profesional dulu selama jam ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN