90~DS

1412 Kata

“Mau El yang temani?” tanya June merasa tidak memiliki hak untuk menemani persalinan Sinar. Meski masih memendam kesal pada Elo, tetapi jauh di lubuk hati, June bisa memposisikan diri sebagai Sinar. Di saat-saat seperti sekarang, bisa saja Sinar menginginkan ayah dari bayinya berada di sisi dan berjuang bersama. “Nggak mau,” tolak Sinar dengan suara lemah. Tangannya menggenggam erat jemari June di ruang bersalin. “Aku mau bunda aja yang di sini. Jangan pergi.” June tercekat. Saat itu juga, air matanya menitik pelan. Ia tahu, panggilan tersebut bukanlah untuknya, tetapi untuk mendiang Rani. Kerinduan Sinar pada sang bunda menyelinap tepat di tengah gelombang kontraksi. June tidak mencoba mengisi kekosongan itu. Ia hanya diam, balik menggenggam tangan Sinar dan mengangguk. Memberi isyara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN