“Sudah berapa lama tinggal di sini?” tanya Bintang ketika sudah berhenti di samping Sinar. Melihat sebuah rumah dua tingkat di hadapannya. “Baru.” Sinar enggan menjelaskan, sudah berapa lama ia berada di tempat tersebut. “Maaf kalau sudah menyita waktunya,” lanjut Sinar setelah menunduk sesaat. “Dan ... makasih banyak sudah ngantar saya.” “Jangan pernah sungkan sama saya,” balas Bintang dengan senyuman. “Dan pesanlah makan habis ini, karena sisa makan siangmu di restoran tadi masih banyak.” Sinar membalas senyum itu dengan anggukan canggung dan enggan membahas hal lainnya. “Saya ... masuk dulu, Pak Bin. Sekali lagi makasih.” “Sinar ...” panggil Bintang sebelum wanita itu melangkah masuk. “Ya?” Sinar mendorong pelan pintu pagar di sampingnya. “Saya tahu kamu kuat,” ucap Bintang. “Jadi

