32 : Rasa Takut Arkana

1849 Kata

Bersama masuknya Arkana ke ruang pemeriksaan dan itu masih di ranjang dorong, dari lorong sebelah, lorong yang masih sama dengan keberadaan ruang tersebut sekaligus lorong Azura dan Lita menunggu, Dinda memergokinya. Dinda yang memakai seragam khas pasien, menatap tak percaya kenyataan tersebut. Tatapan Dinda langsung teralih dari Arkana karena pintu ruang pemeriksaan baru saja ditutup. Dinda menatap penasaran Lita yang ditemani Azura. Keduanya berkaca-kaca, Azura memeluk Lita, disusul air mata Lita yang berakhir berjatuhan. Lita menangis meski wanita itu berusaha menahannya. Tubuh sampai Lita terguncang pelan akibat tangis yang ditahan. Arkana kenapa? Dia sakit parah juga? Pikir Dinda, tetapi teguran lirih dari wanita paruh baya yang menenteng botol infusnya, langsung mengusiknya. “Saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN