Jam menunjuk pukul sembilan malam ketika Jena menerima pesan itu. Dan hingga saat ini di mana jam menunjuk pukul sepuluh malam, Jena masih saja tak membalas pesan dari Anggi itu. Ia hanya membaca pesan itu, tanpa ada niatan untuk membalasnya sama sekali. "Mau ngapain ya dia malem- malem ke sini?" tanya Jena pada dirinya sendiri sembari masih menatap ke layar ponselnya itu yang memunculkan pesan dari Anggi di sana. Dari laman pesannya, Anggi terlihat masih online beberapa saat kemudian menghilang, lalu online lagi, dan menghilang lagi. Dari tingkahnya yang seperti itu, Jena yakin bahwa saat ini Anggi mungkin saja menunggu balasan pesan darinya. "Apa dia mau ngerjain gue?" Jena kembali menggumam seorang diri di dalam kamarnya. Gadis itu mendongak dan menatap pada jam dinding yang tergant