Jena mendatangi kamar Neneknya setelah makan malam berakhir. Tadi ia tak sempat menanyakan apapun kepada neneknya itu karena ada Papa dan Mamanya. Bisa gawat jika sampai Jena langsung menanyakan pertanyaan terkait lahir kembali yang di luar nalar itu. Sehingga akhirnya Jena pun hanya terdiam. Bahkan Neneknya itu hanya juga ikut tersenyum sepanjang makan malam, dan selalu terdiam.
"Nek?" Jena berujar lirih sembari mendorong pintu di hadapannya itu. Gadis itu membuka pintu kamar Neneknya dengan perlahan, dan setelah pintu itu akhirnya terbuka sempurna, Jena bergegas masuk.
Neneknya sedang berbaring di kasurnya. Tampak terdiam dan tak melakukan apapun. Bahkan neneknya terus membuka matanya meskipun tak tahu apa yang sedang ditatap.
"Nenek lagi ngapain?"
Jena kembali bertanya ketika ia s
